Minggu

Buat Apa Sekolah?

      Ada pertanyaan buat yang sudah lulus SMP : Sudah punya belum bekal buat mencari kerja? Atau buat wirausaha? [Jawabannya aku yakin rata-rata seperti ini : belum...]

     Sekarang pertanyaan ditujukan buat yang sudah lulus SMA : Sudah punya belum bekal buat mencari kerja? Atau buat wirausaha? [Jawabannya aku yakin rata-rata sama: belum juga...]

     Kalo begitu, pertanyaan ditujukan kepada yang sudah lulus kuliah : Sudah punya belum bekal buat mencari kerja? Atau buat wirausaha? [Kaget juga, kalo sampai jawabannya rata-rata sama : belum...]

     Sekarang silakan garuk-garuk kepala sambil merenungkan : Lantas, buat apa selama ini kita menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk sekolah?

     Mungkin kita mulai menyesal, Kalo tau begini jadinya, buat apa dulu kita mengerjakan PR sampai tangan rasanya kesemutan akibat banyaknya PR? Ngapain juga maksain diri bangun pagi tiap hari, berebut naik kendaraan umum sampai berdesak-desakan, terus ketemu pelajaran yang membosankan?

     Sudah sekian lama berkorban waktu, pikiran, dan perasaan ternyata akhirnya jadi pengangguran karena tidak punya keahlian buat melamar kerja atau buka usaha!

     Kenapa sekolah tidak bisa membantu kita untuk mencari kerja? [Cari kerja susah, apalagi buka usaha...]

     Jawabannya kira-kira begini : Karena sekolah hanya mengajarkan kita bahwa 2 x 4 = 8, atau bahwa keledai kakinya ada empat, atau bumi itu bulat, atau bahwa perang Di Pononegoro itu terjadi pada tahun 1825-1830. Singkatnya, sekolah hanya mengajarkan kita pengetahuan. Soal mental pantang menyerah, atau mental kuat berusaha, atau cara menyelesaikan masalah itu bukan urusan sekolah.

      Padahal, jika ingin sukses dalam hidup, kita lebih butuh mental kuat daripada prestasi sekolah. Buktinya, banyak sekali orang sukses yang dulunya tidak mendapatkan prestasi apa-apa di sekolah. Sebaliknya, banyak murid yang mendapatkan prestasi di sekolah tetapi setelah bekerja justru tidak punya prestasi di kantornya. Tidak sedikit juga yang tidak dapat kantor, atau jaid pengangguran.

      Jadi, sekolah itu penting. Tetapi bukan yang paling penting dalam hidup. Sekolah memberi kita wawasan, pengetahuan bahkan kekasih [kalo ada...]. Sekolah memberi kita bekal tambahan untuk perjalanan hidup kita ke depannya. Tapi, bekal tambahan itu bakal berguna jika kita tidak punya bekal utama. Bekal itu adalah mental.

      Orang yang paling kuat mentalnya itu adalah para nabi. Makanya, prestasi mereka jauh diatas manusia lain. Nabi Muhammmad SAW tidak bisa membaca sampai beliau meninggal dunia. Tapi, jangan bertanya soal prestasinya. Sampai sekarang miliaran orang di dunia selalu menyebut namanya setiap hari,setiap saat... Profesor dari ITB,UI yang hebat-hebat itu sering mengutip nasehatnya.

       Itu sebabnya, aku tidak terlalu prihatin waktu membaca berita : banyak anak di DKI Jakarta yang terancam putus sekolah karena musibah banjir. Aku lebih jauh prihatin melihat oarang tua yang tidak ingat untuk melatih mental anaknya agar lebih tahan uji dan tahan banting...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar