Minggu

Derajat

Aku punya kaos kesayangan. Hampir setiap minggu aku pakai itu kaos. Baju atau kaos yang lain boleh tunggu giliran tapi baju yang satu ini jadi favorit di badanku. Dan suatu hari kaos itu hilang dari lemari, tentu saja aku kelabakan mencari kesana dan kesini. Karena tidak ketemu, makanya aku bertanya ke istriku. Mendengar jawabannya aku terkejut, “Iya, aku sembunyikan..”

Karena dia melihat aku tidak terima, maka dia menjelaskan, “Kakakmu yang menyuruh. Soalnya dia pernah melihat ada kuli yang memakai kaos seperti itu...”

Aku bertanya : “Memangnya kenapa jika kaos aku sama dengan yang dipakai oleh kuli itu?!”. “Apa derajatku bakal turun hanya karena kaosku sama dengan kaos kuli itu?!”.

Lucu juga kita ini! Kita selalu menganggap manusia punya kelas-kelas. Ada manusia kelas bawah, kelas menengah, dan ada yang kelas atas.

Orang kaya selalu merasa kelasnya di atas orang-orang miskin. Makanya, dia merasa perlu menunjukan bahwa dia berbeda dengan orang miskis. Pakaian, rumah, makanan, handphone, dan pergaulannya. Pendeknya, semua harus berbeda dengan orang miskin.

Kita hidup di dunia yang penuh dengan oarang yang merasa derajatnya lebih tinggi. Terserah kita, mau ikutan seperti itu atau tidak...

Kalo aku, lebih suka hidup biasa-biasa saja. Tidak lebih tinggi juga tidak lebih rendah dari siapapun. Dimataku, orang yang merasa derajatnya lebih tinggi berarti dia yakin bahwa dia diciptakan Tuhan dari bahan yang berbeda. Seperti iblis, yang merasa lebih tinggi daripada Nabi Adam hanya karena dia diciptakan dari api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar